Selasa, 26 Februari 2013

lirik lagu we are young

we're young

Give me a second I
I need to get my story straight
My friends are in the bathroom
getting higher than the empire state
my lover she is waiting for me
just across the bar
My seat's been taken by some sunglasses
asking 'bout a scar
and I know I gave it to you months ago
I know you're trying to forget
but between the drinks and subtle things
the holes in my apologies
you know I'm trying hard to take it back
so if by the time the bar closes
and you feel like falling down
I'll carry you home

Tonight We are young
So let's set the world on fire
We can burn brighter
than the sun

Tonight we are young
so let's set the world on fire
we can burn brighter
than the sun

Now I know that I'm not
all that you got I guess that I
I just thought maybe we could find a ways to fall apart
But our friends are back
So let's raise a toast Cause
I found someone to carry me

Tonight We are young
So let's the set the world on fire
we can burn brighter
than the sun

Tonight We are young
so let's set the world on fire
we can burn brighter
than the sun

Carry me home tonight
Just carry me home tonight
Carry me home tonight
Just carry me home tonight

The moon is on my side
I have no reason to run
So will someone come and carry me home tonight
The angels never arrived
but I can hear the choir
so will someone come and carry me home

Tonight We are young
So let's set the world on fire
we can burn brighter
than the sun

Tonight We are young
so let's set the world on fire
we can burn brighter
than the sun

So if by the time the bar closes
and you feel like falling down
I'll carry you home tonight

Selasa, 05 Februari 2013

budaya indonesia


A.     Pengertian Budaya
            Sebuah pepatah latin kuno yang mencerminkan tentang  kebudayaan adalah : tempus mutantur, et nos mutamur in illid. Yang artinya: Waktu berubah, dan kita (ikut) berubah juga di dalamnya. Pepatah tersebut menunjukkan kepada kita bahwa seiring konteks zaman yang berubah, orang-orang dengan alam pikir dan rasa, karsa, dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, serta budaya pun ikut berubah.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi budaya menurut beberapa ahli :
  1. Kroeber dan Kluckhohn
  • Budaya menurut definisi deskriptif:
    cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya
  • Budaya menurut difinisi historis :
    cenderung melihat budaya sebagai warisan yang dialihturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya
  • Budaya menurut definisi normatif:
    bisa mengambil 2 bentuk. Yang pertama, budaya adalah aturan atau jalan hidup yang membentuk pola-pola perilaku dan tindakn yang konkret. Yang kedua, menekankan peran gugus nilai tanpa mengacu pada perilaku
  • Budaya menurut definisi psikologis:
    cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang membuat orang bisa berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material maupun emosionalnya
  • Budaya menurut definisi struktural:
    mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan antara aspek-aspek yang terpisah dari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya adalah abstraksi yang berbeda dari perilaku konkret
  • Budaya dilihat dari definisi genetis:
    definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa eksis atau tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
  1. Lehman, Himstreet, dan Batty
         Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri
  2. Mofstede
         Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia
  3. Bovee Dan Thill
         Budaya adalah system sharing atas simbol – simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku
  4. Murphy Dan Hildebrandt
    Budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian in juga mengindikasikan bahwa komunikasi verbal dan non verbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya
  5. Mitchel
    Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu – individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.
            Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli diatas, bisa diambil kesimpulan tentang beberapa hal penting  yang dicakup dalam arti budaya yaitu: sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.

B.     Budaya Lokal
            Dalam wacana kebudayaan dan sosial, sulit untuk mendefinisikan dan memberikan batasan terhadap budaya lokal atau kearifan lokal, mengingat ini akan terkait teks dan konteks, namun secara etimologi dan keilmuan, tampaknya para pakar sudah berupaya merumuskan sebuah definisi terhadap local culture atau local wisdom ini. berikut penjelasannya:
  • Superculture, adalah kebudayaan yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Contoh: kebudayaan nasional;
  • Culture, lebih khusus, misalnya berdasarkan golongan etnik, profesi, wilayah atau daerah. Contoh : Budaya Sunda;
  • Subculture, merupakan kebudyaan khusus dalam sebuah culture, namun kebudyaan ini tidaklah bertentangan dengan kebudayaan induknya. Contoh : budaya gotong royong
  • Counter-culture, tingkatannya sama dengan sub-culture yaitu merupakan bagian turunan dari culture, namun counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan induknya. Contoh : budaya individualisme
            Dilihat dari stuktur dan tingkatannya budaya lokal berada pada tingat culture. Hal ini berdasarkan sebuah skema sosial budaya yang ada di Indonesia dimana terdiri dari masyarakat yang bersifat manajemuk dalam stuktur sosial, budaya (multikultural) maupun ekonomi.
            Dalam penjelasannya, kebudayaan suku bangsa adalah sama dengan budaya lokal atau budaya daerah. Sedangkan kebudayaan umum lokal adalah tergantung pada aspek ruang, biasanya ini bisa dianalisis pada ruang perkotaan dimana hadir berbagai budaya lokal atau daerah yang dibawa oleh setiap pendatang, namun ada budaya dominan yang berkembang yaitu misalnya budaya lokal yang ada dikota atau tempat tersebut. Sedangkan kebudayaan nasional adalah akumulasi dari budaya-budaya daerah.
            Definisi Jakobus itu seirama dengan pandangan Koentjaraningrat (2000). Koentjaraningrat memandang budaya lokal terkait dengan istilah suku bangsa, dimana menurutnya, suku bangsa sendiri adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan ’kesatuan kebudayaan’. Dalam hal ini unsur bahasa adalah ciri khasnya.
            Menurut Judistira (2008:141), kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan regional, dan kebudayaan regional adalah bagian-bagian yang hakiki dalam bentukan kebudayaan nasional.
            Dalam pengertian yang luas, Judistira (2008:113)  mengatakan bahwa kebudayaan daerah bukan hanya terungkap dari bentuk dan pernyataan rasa keindahan melalui kesenian belaka; tetapi termasuk segala bentuk, dan cara-cara berperilaku, bertindak, serta pola pikiran yang berada jauh dibelakang apa yang tampak tersebut.

C.     Contoh Budaya Lokal
            Suku Sunda merupakan suku yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Suku sunda adalah salah satu suku yang memiliki berbagai kebudayaan daerah, diantaranya pakaian tradisional, kesenian tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya.
            Diantara sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki oleh suku sunda adalah sebagai berikut :
1. Pakaian Adat/Khas jawa Barat
Suku sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya bukan hanya menjadi pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat nasinal. Itu merupakan suatu bukti bahwa kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional.
2. Kesenian Khas Jawa Barat
  1. Wayang Golek
    Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebut dengan degung.
  2. Jaipong
    Jaipong merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat, yang biasanya menampilkan penari dengan menggunakan pakaian khas Jawa Barat yang disebut kebaya, serta diiringi musik tradisional Jawa Bart yang disebut Musik Jaipong.
    Jaipong ini biasanya dimainkan oleh satu orang atau sekelompok penari yang menarikan berakan – gerakan khas tari jaipong.
  3. Degung
    Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasany dimainkan pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik pengiring/pengantar.
    Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu, gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya.
    Degung merupakan salah-satu kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebgai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat lainnya.
  4. Rampak Gendang
    Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat. Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.
  5. Calung
    Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Calung, calung ini adalah kesenian yang dibawakan dengan cara memukul/mengetuk bambu yang telah dipotong dan dibentuk sedemikian rupa dengan pemukul/pentungan kecil sehingga menghasilkan nada-nada yang khas.
    Biasanya calung ini ditampilkan dengan dibawakan oleh 5 orang atau lebih. Calung ini biasanya digunakan sebagai pengiring nyanyian sunda atau pengiring dalam lawakan
  6. Pencak Silat
    Pencak silat merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yang kini sudah menjadi kesenian Nasional.
    Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian yang menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri. Pada umumnya pencak silat ini dibawakan oleh dua orang atau lebih, dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari bahan kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahan kain yang orang sunda menyebutnya Iket.
    Pada umumnya kesenian pencaksilat ini ditampilkan dengan diiringi oleh musik yang disebut gendang penca, yaitu musik pengiring yang alat musiknya menggunakan gendang dan terompet.
  7. Sisingaan
    Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Kesenian ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh tabuhan gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-hari bersejarah.
  8. Kuda Lumping
    Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Keanehan kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.
    Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam memainkannya membutuhkan keahlian yang sangat husus, karena merupakan kesenian yang cukup berbahaya.
  9. Bajidoran
    Bajidoran merupakan sebuah kesenian yang dalam memainkannya hampir sama dengan permainan musik modern, cuma lagu yang dialunkan merupakan lagu tradisional atau lagu daerah Jawa Barat serta alat-alat musik yang digunakannya adalah alat-alat musik tradisional Jawa Barat seperti Gendang, Goong, Saron, Bonang, Kacapi, Rebab, Jenglong serta Terompet.
    Bajidoran ini biasanya ditampilkan dalam sebuah panggung dalam acara pementasan atau acara pesta.
  10. Cianjuran
    Cianjuran merupakan kesenian khas Jawa Barat. Kesenian ini menampilkan nyanyian yang dibawakan oleh seorang penyanyi, lagu yang dibawakannya pun merupakan lagu khas Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat memberikan nama lain untuk nyanyian Cianjuran ini yaitu Mamaos yang artinya bernyanyi.
  11. Kacapi Suling
    Kacapi suling adalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional yang hanya menggunakan Kacapi dan Suling. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden.
  12. Reog
    Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebut Reog, kesenian ini pada umumnya ditampilkan dengan bodoran, serta diiringi dengan musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni. Kesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang kebanyakan cerita yang dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon.
o     Budaya yang ada di provinsi bali
-          Ngaben
Ngaben merupakan salah satu kebudayaan yang ada di provinsi bali. Upacara ngaben adalah upacara penyucian untuk orang yang sudah mati sebelumnya untuk umat hindu. Upacara ngaben biasanya dilakukan secara pribadi atau masal. Hal yang paling menonjol dari upacarangaben adalah adanya wadah.
-          Ogoh-ogoh
Hari raya kesanga di bali ditandai dari adanya ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh merupakan cerminan dari raksasa besar yang akan mengalahkan para butha kala di bumi ini. Sehabis hari raya nesanga aka nada hari raya nyepi di keesokan harinya.
D.    Pengertian Budaya Nasional
            Budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
            Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di Negara tersebut. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga masyarakat Indonesia (Suseno; 1992).
            Pembatasan atau perbedaan antara budaya nasional dan budaya lokal atau budaya daerah menjadi sebuah penegasan untuk memilah mana yang disebut budaya nasional dan budaya lokal baik dalam konteks ruang, waktu maupun masyarakat penganutnya.

E.     Akar Kebudayaan Indonesia
            Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu mekanisme yang terbentuk dari unsur-unsur yang berkaitan dengan zaman prasejarah,jadi ibarat pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar,demikian pula dengan kebudayaan pada suatu Negara tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang membentuk kebudayaan tersebut.
            Akar kebudayaan Indonesia berhubungan dengan zaman prasejarah, mulai dari nenek moyang kita yang membawa kebudayaan Dongson, setelah itu diikuti oleh perkembangan Islam di Indonesia. Jadi islam juga merupakan salah satu akar kebudayaan Indonesia.
            Akar budaya kita juga tumbuh dalam kepercayaan bahwa segala yang ada di bumi memiliki ”ruh-ruh” sendiri. Ruh manusia adalah saudaranya, yang dapat melepaskan diri dari dalam badan seseorang, dan ruh itu dapat mengalami bencana dalam petualangannya di luar tubuh kita, yang dapat mengakibatkan yang punya tubuh jatuh sakit atau mati. Manusia harus berbaik-baik dalam hubungannya dengan dunia roh ini.
            Pemujaan nenek moyang merupakan salah satu akar budaya bangsa Indonesia. Pandangan kosmik mengenai kontradiksi antara dunia bawah dan dunia atas tercermin dalam organisasi sosial berbagai suku bangsa kita; garis ibu dan garis ayah, hubungann dasar antara dua suku yang saling mengambil laki-laki dan perempuan dari dua suku untuk perkawinan, membuat tiada satu suku lebih tinggi kedudukannya dari yang lain. Setiap suku bergantian menduduki tempat yang superior dan tempat di bawah. Struktur tradisi kesukuan ini merupakan sebuah mekanisme ke arah demokrasi, yang seandainya kita pandai mengembangkannya dapat merupakan kekuatan untuk tradisi demokrasi bangsa kita.
            Datangnya agama Budha, Hindu dan Islam, bangkitnya feodalisme, lalu datang orang Eropa membawa penindasan penjajah, dan agama Nasrani, lalu lewat pendidikan Barat masuk pula ilmu pengetahuan modern dan tekonologi modern telah mendorong berbagai proses kemasyarakatan, politik, ekonomi, dan budaya, yang akhirnya membawa manusia Indonesia pada keadaan hari ini.
            Akar budaya lama jadi layu dan terlupakan, meskipun ada diantaranya tanpa kita sadari masih berada terlena di bawah sadar kita. Bangkitnya feodalisme di Indonesia dengan lahirnya berbagai kerajaan besar dan kecil telah mengubah hubungan antara kekuasaan dan manusia atau anggota masyarakat. Penjajahan Belanda menggunakan sistem menguasai dan memerintah melalui kelas bangsawan atau feodal lama Indonesia telah meneruskan tradisi feodal berlangsung terus dalam masyarakat kita. Malahan setelah Indonesia merdeka, hubungan-hubungan diwarnai nilai-nilai feodalisme masih berlangsung terus, hingga sering kita mengatakan bahwa kita kini menghadapi neo-feodalisme dalam bentuk-bentuk baru.
            Semua pendidikan modern, falsafah Barat dan Timur, ideologi-ideologi yang datang dari Barat mengenai manusia dan masyarakat. Agama Islam dan Nasrani yang jadi lapis terakhir di atas kepercayaan-kepercayaan lama dan nilai-nilai akar budaya kita, oleh daya sinkritisme manusia Indonesia, semuanya diterima dalam dirinya tanpa banyak konflik dalam jiwa dan diri kita.
            Sesuatu terjadi dalam diri kita, hingga secara budaya tidak mampu memisahkan yang satu dari yang lain: mana yang takhyul, mana yang ilmiah, mana yang bayangan, mana yang kenyataan, mana yang mimpi dan mana dunia nyata. Malahan banyak orang kini membuat ilmu dan teknologi jadi takhyul dalam arti, orang percaya bahwa ilmu dan teknologi dapat menyelesaikan semua masalah manusia di dunia. Dan ada yang berbuat sebaliknya.
            Kita jadi tidak tajam lagi membedakan mana yang batil dan mana yang halal. Karena itu beramai-ramai dan penuh kebahagiaan kita melakukan korupsi besar-besaran, dan tidak merasa bersalah sama sekali (Lubis, dalam ”Pembebasan Budaya-Budaya Kita; 1999).

F.      Budaya Universal
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem religi yang meliputi:
            o sistem kepercayaan
            o sistem nilai dan pandangan hidup
            o komunikasi keagamaan
            o upacara keagamaan
b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
            o kekerabatan
            o asosiasi dan perkumpulan
            o sistem kenegaraan
            o sistem kesatuan hidup
            o perkumpulan
c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
            o flora dan fauna
            o waktu, ruang dan bilangan
            o tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
            o lisan
            o tulisan
e. Kesenian yang meliputi:
            o seni patung/pahat
            o relief
            o lukis dan gambar
            o rias
            o vokal
            o musik
            o bangunan
            o kesusastraan
            o drama
f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
            o berburu dan mengumpulkan makanan
            o bercocok tanam
            o peternakan
            o perikanan
            o perdagangan
g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
            o produksi, distribusi, transportasi
            o peralatan komunikasi
            o peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
            o pakaian dan perhiasan
            o tempat berlindung dan perumahan
            o senjata
            Budaya Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukkan,clubbing,memakai pakaian mini,bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di Indonesia. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”.            Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Tetapi bukan berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.

G.    Dampak Kebudayaan Barat di Indonesia
            Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.
Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
            Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
            Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
            Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Pola Hidup Konsumtif
            Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
            Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
            Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
            Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia

laporan training house keeping


BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1.  WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
     
      Kegiatan perakrin untuk department housekeeping saya laksanakan di hotel melia benoa, tanjung benoa, nusa dua, bali. Dimulai dari tanggal 2 juni 2012 dan  berakhirnya yaitu pada tanggal 2 september  2012, kegiatan perakrin yang saya lakukan berlangsung selama tiga bulan.

2.  PROSES PRAKTEK KERJA INNDUSTRI
      Banyak hal dan kegiatan yang dilakukan selama proses perakrin di hotel melia benoa dan tahapan demi tahapannya dari masuk sampai kembali pulang yaitu sebagai berikut:
Untuk shift pagi dimulai pada pukul 07.00 wita. Dan shift sore dimulai pukul 15.00 wita. Kegiatan perakrin berlangsung selama 8 jam setiap hari dan satu setengah jam digunakan untuk waktu beristirahat.
1.   Posting
Melakukan posting untuk menandai bahwa kita sudah tiba di hotel pukul berapa (waktu sesuai posting). Waktu kedatangan maksimal 15 menit sebelum jam kerja.
2.   Mengganti pakaian
Di hotel melia benoa kita mendapat pakaian seragam, tempat mengambilnya yaitu di laundry/linen room yang ada di hotel. Kemudian kita mengganti pakaian kita di locker pegawai. Disana kita juga bias untuk mandi dan merapikan pakaian sebelum mulai melaksanakan proses perakrin.
3.   Mengecek tugas
Mengecek tugas di order  taker room, tujuannya agar kita tahu dimana tempat kita bekerja di hari itu, apakah di laundry,PA,room atau bahkan di pool. Tapi biasanya jadwal masuk sudah diketahui kemarin.
4.   Mempersiapkan peralatan 
Setelah kita ketahui tempat kerja kita, kita langsung berangkat ke tempat yang ditentukan dan mempersiakan peralatan. Untuk PA dan room kita menuju pantry untuk mempersiakan segala peralatan. Untuk pekerjaan di room kita harus membawa room report.
5.   Melakukan kegiatan kerja
a.   Publick area, yaitu di main lobby, ground lobby, corridor, back office dan restaurant.
1.   Taruh trolley di tempat yang aman(jangan sampai menutupi jalan dan mengganggu kegiatan tamu),
2.   Melakukan dusting di semua furniture,
3.   Melakukan glass wiping di kaca/jendela yang ada,
4.   Sweeping lantai,
5.   Mopping setelah lantai disapu bersih(ingat untuk memasang wet floor sign) dan jika lantai sangat kotor dan tidak bias dipersihkan dengan hanya mopping, lakukan kegiatan brushing dan kegiatan ini biasanya dipandu oleh senior kita di hotel,
b.   Clening gest room(membersihkan kamar tamu)
1.   Taruh trolley di tempat yang aman dan tidak mengganggu aktifitas tamu.
2.   Mengecek semua kamar apakah ada tamu yang memasang “don’t disturb sign” berarti tidak boleh diganggu dan jangan dulu dibersihkan.
3.   Memilih kamar yang bias dibersihkan dan mulai dengan mengetuk pintu sambil mengucapkan “good morning, good afternoon house keeping please!” sebanyak tiga kali.
4.   Jika tamu tidak membuka pintu, masukkan kunci dan buka secara perlahan sambil mengucapkan “excuse me”,
5.   Mengecek keadaan kamar, Jika ada tamu dan masih tidur segera kembali dan tutup pintu secara perlahan dan mencari kamar lain yang bias dibersihkan, jika tidak segera bersihkan kamar itu,
6.   Masukkan card keyke saklar lampu agar lampu menyala dan buka tirai jendela agar lebih terang dan atur suhu AC agar suhu ruangan tetap normal,
7.   Jika jika ada alat-alat room service, kumpulkan dan hubungi room service untuk mengambilnya,
8.   Ambilasbak dan gelas-gelas kotor dan bawa ke wash bashin, ambil sampah dan buang ke garbage humper dan masuk membawa cary cady dan letakkan dibawah wash bashin,
9.   Melakukan stiping bed & bath room lalu taruh di linen humper dan kembali masuk membawa linen-linen yang bersih,
10. Melakukan making bed dengan duvet
a.   Pasang bed protector pada matras dan rapikan,
b.   Tebar sheet I pada tempat tidur,
c.   Rapikan setiap sudut tempat tidur dan masukkan kebawah tempar tidur membentuk sudut 45 derajat,
d.   Masukkan duvet fill pada duvet case dengan cara memasukkan duvet fill dari sudut terjauh,
e.   Rapikan duvet fill dan case. Masukkan dufet fill hingga membentuk sudt 45 derajat dan lipat bagian atasnya sebanyak dua kali,
f.    Masukkan bantal pada sarungnya dan taruh ti atas duvet dengan posisi berdiri (mulut bantal menghadap terbalik dengan pintu masuk),
g.   Masukkan cushion fill pada sarungnya dan tata di depan bantal, setengah berdiri sehingga dapat dilihat,
h.   Pasang bed runner pada bagian kaki,
i.    Periksa kerapian semua tempat tidur,
j.    Dorong kembali bed pada tempatnya.
11. Cleaning guest room
a.   Glass wipping
v  Cleaning equipment : cotton cloth, window squezze dan sponge
v  Cleaning supplies     : glass cleaner
                  Teknik pembersihan :
1.      Lipat cotton cloth dan taruh di lengan kiri,
2.      Semprotkan glass clener dengan bottle sprayer di setengah bagian atas kaca,
3.      Ratakan dengan sponge,
4.      Tarik tengan window squzze dan lap window squezze pada cotton cloth,
5.      Bersihan cairan yang menetes pada furniture dengan cotton cloth
b.   Dusting semua furniture
v  Cleaning equipment  : soft cloth
v  Cleaning supplies      : lemon pledge
                  Teknik pembersihan :
1)  Lipat soft cloth menjadi empat lipatan,
2)  Pegang soft cloth dengan tangan kanan dan lemon pledge dengan tangan kiri,
3)  Semprotkan lemon pledge pada lap,
4)  Mulai melakukan dusting mengikuti serat kayu.
12. Restocking guest supplies
Melengkai keperluan tamu dengan :
a.   Dressing table : facial tissue, matches, astray
b.   Wardrobe : 5 hanger digantung disisi kiri, 2 bath rub digantung disisi kanan, laundry bag dan laundry list, dan 2 pasang slippers
c.   Coffee table : 2 drinking glass dan glass cover, 2 mineral water, 2 kopi,2 gula, 2 the, 2 cream ditaruh pada kotak di coffee table
d.   Night table : telepon dan kabelnya dirapikan, memo pad dan pen
13. Cleaning bath room (membersihkan kamar mandi)
a.   Toilet bowl
1.   Siram jamban dengan air pada tangki,
2.   Siram dengan toilet bowl cleaner dan melanjutkan dengan pekerjaan lain,
3.   Jika membersihkan wash basin, bath tub, shower sudah selesai, lanjutkan dengan menyikat jamban dengan toilet bowl brush dan siram.
b.   Wash basin
1.   Cuci gelas dan asbak pada wash basin dan keringkan dan taruh di tempat seharusnya,
2.   Cuci wash basin dengan sabun cair dan scotte brite, bilas dengan kain pembilas (rinse cloth),
c.   Bath tub
1.   Angkat tirai mandi agar tidak mengganggu,
2.   Bersihkan bath tub dengan sabun cair dan scotte brite, bersihkan juga keran airnya dengan 3m dan scotte brite kemudian keringkan dengan dry cloth
d.   Lantai
Sapu lantai dan mop hingga bersih
14. Restocking guest amenities
a.    letakkan towel pada tempatnya : 2 bath towel digantung didekat bath tub atau shower, 2 hand towel digantung didekat wash bashin, 1 bath mat diletakkan di bath tub, 2 face towel diletakkan di rak kacawash basin,
b.   Set-up amenities pada tray dengan rapi
c.   Pasang glass cover pada tumblr glass
d.   Pasang dan letakkan toilet peper dengan ujung membentuk segi tiga pada holdernya atau di atas toilet bowl.
15. Sweeping lantai dan balcony
Clening equipment : broom, dust pan
Teknik pembersihan : mulai menyapu dari sudut terjauh dari pintu masuk.
16. Mopping lantai
Cleaning equipment : mop dan stick mop
Cleaning supplies     : floor clener
Teknik pembersihan;
1.   Masukkan mop pada metalik preeser kemudian angkat dan peras dengan metalik preeser,
2.   Mulai mengepel dari sudut terjauh dari pintu masuk dengan gerakan kaki ke belakang.
17. Periksa kembali keadaan kamar (final check) dan ingat menutup tirai jendela
18. Isi room boy control sheet,
19. Ambil kunci dan tutup pintu juga isi room report,
20. Lakukan kegiatan ini sampai semua pekerjaan selesai.
6.   Istirahat  dilakukan pukul 11.00-13.00 wita. Kita bisa makan di kantin dan   beristirahat di perpustakaan atau di besmen,
7.   Setelah beristirahat kita lanjutkan pekerjaan sampai selesai
8.   Jika sudah 8 jam berada di tempat kerja, pulang dan ingat mengecek schedule untuk besok dan mengganti pakaian di locker kemudian taruh di laundry untuk dicuci
9.   Posting saat pulang dan kita akan di cek oleh satpam apakah kita membawa barang milik hotel atau tidak.












BAB IV PENUTUP
1.  KESIMPULAN
      Proses perakrin bertujuan untuk melatih skil kita di bidang housekeeping agar saat tamat di smk yapparindo nanti kita bisa langsung diterima di dunia kerja. Perakrin di dunia house keeping saat dari ertama masuk ke hotel sampai pulang yaitu sebagai berikut :
1.   Posting
2.   Mengganti pakaian dan mempersiapkan diri
3.   Mengecek tugas
4.   Mempersiapkan peralatan
5.   melakukan kegiatan kerja
a.   Publick area, yaitu di main lobby, ground lobby, corridor, back office dan restaurant.
b.   Clening gest room(membersihkan kamar tamu)
6.   Istirahat dan makan
7.   Melanjutkan pekerjaan
8.   Mengecek schedule untuk besok
9.   Mandi dan mengganti pakaian di locker
10. Taruh pakaian kotor di laundry
11. Posting dan pulang

Teknik pembersihan ada 7 macam yaitu:
1.    Mengelap kering(dusting)
2.    Mengelap lembab (dump dusting)
3.    Menyapu (sweeping)
4.    Mengepel (dump sweeping)
5.    Mopping
6.    Glass wiping
7.    Mengilapkan (polishing)